Masa-masa galau dalam mengambil keputusan itu sudah lewat. Hampir saja saya membuat kesalahan dalam mengambil keputusan (walaupun saya gatau jg apakah itu salah atau tidak, karena tidak pernah dibuktikan). Tapi setidaknya, keraguan saya sudah lewat. Saya kembali yakin tentang keputusan saya itu.
Bahaya sekali memang membuat keputusan besar disaat kondisi kejiwaan kita tidak stabil. Atau membiarkan ke-impulsive-an kita menguasai keputusan penting. Bahasa keren zaman sekarangnya tuh, 'galau'. hehhee.. Karena nanti ketika sesal datang, sudah terlambatlah semua. Dan rasa sesal itu dimulai dari keputusan yang salah (kurang baik).
But anyway, setelah dipertimbangkan lebih baik, manfaat dan mudharatnya, melihat dari banyak sudut pandang orang lain, lalu bertanya kepada diri sendiri, sebenarnya apa yang paling diinginkan, lalu jawabannya adalah belum. Belum saat ini.
Maka, lega-lah saya dengan keputusan yang saya buat itu. Setidaknya, untuk masa depan saya, saya tidak harus menjalani itu.
Dan, alhamdulillah, orang tua saya mengerti dan menghargai keputusan saya itu. Karena memang belum waktunya untuk saya.
Jika memang sudah waktunya, akan tiba saatnya saya berkata, "iya!" Dengan jelas, mantap, dan penuh keyakinan. InsyaAllah..
Depok, November 2011
HilwaSalami
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment