Tuesday, March 26, 2013

Adios Hardisk -_-"

Rasanya sedih sekali kehilangan seluruh memmory pada laptop karena hardisk diganti.  Beberpa hari-an saya cuma diam dan bengong aja di rumah.  Seperti kehilangan gairah.  Bagaimana tidak.  Segala macam file ada di hardisk lama yang sekarang udah almarhum.  Bahkan teknisi pun angkat tangan, g bisa mem-back up nya.  Hueee :(

Foto-foto yang menjadi jejak sejarah ngebolang saya raib bersama rusaknya hardisk.  Dan itu adalah momment yang g bisa terulang lagi.  Yaa, paling upaya yang bisa saya lakukan adalah dengan mendownloadnya lagi dari Facebook, atau minta ke teman-teman yang dulu pernah satu perjalanan dengan saya.  Tapi akan sangat merepotkan tentunya.


Data-data skripsi, huhu.. dengan tangis, dan perjuangan saya kerjakan, ikutan hilang.  Untung hasil akhirnya sudah saya back up dalam draft di email.  Catatan kuliah dan slide-nya juga tak terselamatkan.  Huff..


Download-an dan materi crafting yang sudah saya kumpulkan juga ikut hilang tentunya.  Berarti harus start all over again untuk mengumpulkannya. Dan data-data lain yang g bisa disebutkan satu persatu.  Rasanya nelangsa deh kehilangan data, hueee :)


Saya masih berharap, jika data pada hardisk saya bisa di recovery.  Bisa diperbaiki, bisa di back up lagi.  Mungkin boleh menghubungi saya ke email hilwa.salami@gmail.com jika ada info dimana saya bisa memberbaiki hardisk saya.  Terima kasih sekali :)

Kabar dari Rumah Sakit

Hujan masih turun sedikit demi sedikit pada bulan Maret ini.  Kadang teriknya matahari menemani seharian.  Begitulah, musim peralihan yang cukup ekstrim.

Beberapa minggu ini, banyak hal yang terjadi.
Ayah saya masuk terkapar di rumah sakit.  Belum pernah saya lihat kondisinya sepayah ini.  Ya, diabetes yang sudah kronis dideritanya, sekarang menimbulkan berbagai permasalahan.  Kondisinya menurun drastis pasca infeksi pada kakinya menjalar.  Dokter pun sempat memvonis untuk mengamputasi kakinya.  Mulai dari RS HGA, pindah ke RSCM, vonis tetap sama- amputasi.  Karena beliau dan keluarga tidak rela kakinya diamputasi, maka kami pindahkan ke Jakarta Islamic Hospital (JIH).  Dengan harapan, kondisnya baik psikis maupun penyakitnya bisa segera pulih.

Ketika perjalanan ke rumah sakit dengan ambulance, dengan sirine yang meraung-raung di subuh dini hari, tak hentinya saya menangis.  Rasanya sangat hancur melihat orang tua sakit tak berdaya. .  Tak tega rasanya melihatnya kesakitan.  Walaupun, saya tau, saya harus menguatkan diri.  Saling menguatkan dengan ibu saya, yang pasti merasakan rasa yang lebih hancur lagi.  
Selintas teringat kenangan masa kecil lalu, dimana beliau masih kuat menggendong saya pada pundaknya.  Masa kejayaannya, berkeliling mengajar dimana saja.  Itu yang membuat saya menangis.  Apa jadinya jika kakinya harus diamputasi?  Tidak bisa kemana-mana, dan tergantung dengan kursi roda mungkin?  Pasti akan sangat menjatuhkan mentalnya.

Ya Allah, tak hentinya saya berdoa, untuk kesembuhannya.  Memberikan dukungan mental dengan menghiburnya.  Saat ini, di JIH, ada dokter yang khusus menanganinya.  Berangsur, keadaannya semakin tenang.  Insyaallah luka di kakinya dapat ditolong.  Semoga dapat kembali seperti sedia kala.  Amin.

Terima kasih untuk saudara, kerabat, dan teman yang telah mendo'akan dan memberikan support pada keluarga kami.  Semoga Allah memberikan balasan kebaikan untuk kalian.  Amin.






Tuesday, March 5, 2013

Berpisah

Tidak setiap saat kita dapat menyenangkan semua pihak atas keputusan yang telah dibuat.  Well, setidaknya saat ini, ada kepentingan orang-orang yang saya abaikan.  Sepertinya memang terlihat egois.  Tapi alasan saya pun rasional atas keputusan itu.

Jika sekarang saya sedih karena meninggalkan murid-murid saya yang lucu dan menyenangkan, rekan kerja yang baik, ya itu karena saya kangen mereka.  Kebersamaan yang harus berakhir, saya yang mengakhirinya.
Maaf.  Hanya kata itu yang saya ucapkan.  Bahkan saya tidak sempat berpamitan pada banyak orang.

Pintaku pada Allah hanya, jika keputusan ini yang terbaik, jadikanlah kepergianku menjadi kebaikan bagi banyak orang.  Itu saja.





Di mana pun saya berada, saya akan tetap belajar.  Dan kembali dicintai seperti sebelumnya.
Semoga kenangan manis ini dapat selalu kalian ingat ya, teman-teman kecilku..  Maaf tidak bisa mengantar kalian hingga akhir semester ini.  
Kak Hilwa selalu sayang kalian :')