Wednesday, November 30, 2011

Luka Menganga

Katamu, "Kamu terlalu baik untuk aku.."
Dan aku diam.

Terima kasih.

Jadi hanya itu saja?
"Apa aku harus jadi jahat untuk bisa bersamamu?" tanyaku.
Tapi tanpa jawab.

Lalu dia pergi. Begitu saja.

#kenangan

Saturday, November 26, 2011

Do what you want, and LOVE it!

Belakangan sleeping disorder saya kambuh lagi. Dan barulah sekarang, sakit kepala itu datang lagi. Sepagian rasanya seperti mau pingsan. Mungkin ini yang dinamakan psikosomatis. Keadaan dimana kesehatan pikiran memengaruhi keadaan tubuh. Mungkin ini limitnya, dimana daya tahan saya sendiri menurun, dan diri saya menuntut untuk lebih 'menikmati' hidup.

Do what you want, who cares about what other people think?
It's your life, so do what makes you happy :)

Egois-kah?
Saya rasa tidak!
We deserve to be happy..

bon weekend, everyone..
:) HS

Friday, November 25, 2011

Keputusan Penting

Masa-masa galau dalam mengambil keputusan itu sudah lewat. Hampir saja saya membuat kesalahan dalam mengambil keputusan (walaupun saya gatau jg apakah itu salah atau tidak, karena tidak pernah dibuktikan). Tapi setidaknya, keraguan saya sudah lewat. Saya kembali yakin tentang keputusan saya itu.

Bahaya sekali memang membuat keputusan besar disaat kondisi kejiwaan kita tidak stabil. Atau membiarkan ke-impulsive-an kita menguasai keputusan penting. Bahasa keren zaman sekarangnya tuh, 'galau'. hehhee.. Karena nanti ketika sesal datang, sudah terlambatlah semua. Dan rasa sesal itu dimulai dari keputusan yang salah (kurang baik).

But anyway, setelah dipertimbangkan lebih baik, manfaat dan mudharatnya, melihat dari banyak sudut pandang orang lain, lalu bertanya kepada diri sendiri, sebenarnya apa yang paling diinginkan, lalu jawabannya adalah belum. Belum saat ini.

Maka, lega-lah saya dengan keputusan yang saya buat itu. Setidaknya, untuk masa depan saya, saya tidak harus menjalani itu.
Dan, alhamdulillah, orang tua saya mengerti dan menghargai keputusan saya itu. Karena memang belum waktunya untuk saya.

Jika memang sudah waktunya, akan tiba saatnya saya berkata, "iya!" Dengan jelas, mantap, dan penuh keyakinan. InsyaAllah..

Depok, November 2011
HilwaSalami

Mau @jadiPM :)

"Ba, kakak ikut Indonesia Mengajar ya.."
Aba (ayah) diam sebentar, lalu melanjutkan, "Iya deh kak, boleh.. Ikut aja."
Langsung saya pegang tangannya :')
Saya memang yang paling dekat dengan ayah saya <3

Nyess, terharuu..
Tapi lega rasanya..

Pendaftaran Indonesia Mengajar angkatan ke-empat sudah dibuka hingga tanggal 17 Desember 2011. Alhamdulillah. Dan saya sudah pernah melewatkan kesempatan itu kemarin. Kali ini saya g mau melewatkan kesempatan itu.

Rasanya terharu, diizinkan ikut Indonesia Mengajar oleh ayah saya. Beliau sempat bimbang pada awalnya, salah satu alasan kenapa di periode lalu saya g jadi ikut. Karena beliau bilang, "Kak, jangan deh, kamu di sana g ada muhrimnya. Terus setahun kan lama." Dan waktu itu ngomongnya dengan tatapan sedih gitu. Mana tega nolaknya. Makanya begitu beliau mengizinkan untuk ikut kali ini, rasanya bener-bener terharu.
Dan begitu restu kedua orang tua saya sudah ditangan, insyaAllah peluangnya akan semakin besar. Ya, berkat doa-doa mereka.

Kalau ibu saya, dia selalu mendukung keinginan 'liar' saya selama keinginan itu baik, rasional, dan g neko-neko. Justru beliau lah yang lebih meyakinkan ayah saya agar memberikan saya kesempatan mencoba.

Bismillah, semoga dimudahkan oleh Allah.
Saat ini saya sedang mencari inspirasi untuk mengisi essay aplikasi IM. Saya banyak memutar memori K2N saya lalu, karena sepertinya begitulah kira-kira medan yang harus saya hadapi.
Tapi karena saya sudah pernah mengalami K2N, saya rasa saya bisa! Dan saya harus yakin terhadap kemampuan diri saya sendiri

xx. Hilwa

Friday, November 4, 2011

Mengaku

Ya, akuilah kekuranganmu.. Karena kita hanyalah manusia biasa.
Tuhan, rasanya selama ini saya terlalu berusaha untuk melindungi sendiri dengan berbagai hal untuk menutupi kerapuhan diri.

Ya, saya rapuh. Saya akui sekarang, yang sebelumnya saya tak pernah mau akui. Saya selalu merasa bisa melakukan semuanya sendiri, saya menganggap diri saya mandiri, dan berusaha tidak terlalu tergantung dengan yang lain. Belakangan ini saya amat sangat tertutup, dibalik sikap saya yang terlihat terbuka. Saya menganggap saya menyukai kesendirian, tapi kadang saya kesepian.

Tapi tubuh saya tidak bisa berbohong. Level tekanan yang saya rasakan rasanya berbeda. Walaupun saya merasa sehat, tapi sepertinya ada bagian dalam otak dan hati yang melakukan berbagai pertentangan antara logika, akal sehat, perasaan, dan keinginan. Dan itu bisa berbahaya. Kadang saya bingung apa yang saya mau dalam hidup, harus bagaimana menghadapi orang, dan apa yang akan dilakukan dimasa depan.

Akuilah kekuranganmu, karena itu bagian dari penerimaan diri. Sumber dari keikhlasan hati. Dan itu tidak mudah, karena saya takut diserang dari semua titik lemah itu. Tapi, tanpa mengetahui kelemahan sendiri, kita hanya akan menjadi palsu.

Mungkin dengan mengetahui bahwa kita lemah, maka kita jadi butuh tempat bersandar, untuk meredam arogansi sebagai manusia.
Dan jawabannya, hanya tuhan. Ya, hanya Allah. Tempat kita kembali dan menyadari bahwa kita hanya makhluk yang lemah.