Saturday, December 24, 2011

Pendakian Gunung Gede

Happy saturday, all.. :)

Saya mau cerita pengalaman naik gunung saya minggu lalu. Yepp!! Itu kali pertama saya naik gunung lho, temanss.. Biasanya saya hanya tracking aja, dan g pernah sampai puncak. Saya naik ke Gunung Gede, Jawa Barat, bersama teman2 ex-K2N UI (Sabantara). Beranggotakan 14 orang, 4 perempuan, dan 9 laki-laki kami berangkat dari Depok pada Jumat malam menuju Cibodas.
Jadi rencananya gini guys, kami naik dari Cibodas, menuju puncak, dan turun lewat Gn. Putri.

Akhirnya, setelah sempat bermalam di Cibodas, keesokan harinya kami mulai perjalanan pendakian itu.

Naik gunung itu tidak mudah, kawanss.. Teruntuk yg baru pertama kali, dibutuhkan mental dan keinginan yang kuat untuk bisa terus melangkah. Disamping tentunya fisik yang prima.

Tantangan di awal adalah, maukah saya melanjutkan perjalanan ini?
Tidak semua orang mampu berjalan dengan membawa beban di punggung dan mendaki. Saya akui hal itu sangat sulit, mengumpulkan keberanian, melawan rasa takut dan keragu-raguan. Awalnya saya merasa ragu memulai langkah demi langkah. Saya takut dijalan akan merepotkan teman-teman karena ternyata saya tidaklah sekuat itu. Tapi, kembali termenung untuk berkata, "Untuk apa saya disini?"
Yaa, saya ingin naik sampai puncak. Jika orang lain bisa melakukannya kenapa saya tidak bisa? Dan saya tidak boleh ragu dengan diri saya sendiri. Akhirnya langkah-langkah itu pun dimulai. Kecil namun semakin pasti, menuju ke puncak Gunung Gede.

Fase selanjutnya yang dilalui adalah kelelahan teramat sangat untuk mengangkat kaki dan terus berjalan. Ya, itu juga dibutuhkan kekuatan mental dan tekad yang kuat. Pilihannya hanya ada 2, maju terus atau mundur. Jika kamu maju, kamu akan mendapatkan apa yang kamu mau, menuju puncak. Jika mundur, you will get nothing. Dan rasanya jika sudah setengah perjalanan, untuk mundur pun suatu hal yang sia-sia. Karena perjalanan mundur pasti sama melelahkannya. Tapi satu langkah yang kamu tempuh untuk berjalan maju, hal itu benar-benar membawamu sedikit demi sedikit menuju tujuanmu.

Perjalanan kami mulai pukul 8 pagi, ritme perjalanan kami cukup santai. Dan kami memutuskan untuk ngecamp di Kandang Badak agar fisik kami kembali prima untuk melanjutkan perjalanan pulang esok harinya. Dari Kandang Badak sampai puncak masih seperempat perjalanan lagi. Jadi kami juga g bisa bersantai-santai terlalu lama.

Dan ketika mencapai puncak, rasanya adalah.. Ternyata aku bisa menaklukkan diriku sendiri. Ternyata aku bisa. Ternyata aku mampu. Seakan tak percaya pada diriku sendiri, bahwa aku bisa sampai sejauh ini. Dan melihat sesuatu yang belum pernah terlihat sebelumnya, berdiri di ketinggian 2985 mdpl ternyata 'sesuatu' banget. Ada kepuasan tersendiri begitu meraihnya..
Perjalanan yang begitu sarat makna.

Tapi, puncak mengajarkan bahwa kita jangan dulu berpuas diri. Karena ada jalan pulang yang harus ditempuh. Kami menuju Surya Kencana setelah dari Puncak Gede. Padang yang luas dengan hamparan bunga Edelweis di sekelilingnya. Kabut tipis menggelayut, seakan berada di dunia lain.

Hanya ingin pulang, mengapa aku bisa terus berjalan. Mengingat orang-orang tercinta di kepala. Saya merasa bisa berjalan hanya karena otak memerintahkan untuk berjalan, walaupun sebenarnya kaki sudah tidak berdaya.

Terima kasih teman-teman seperjalanan, ternyata aku mampu menaklukkan diriku sendiri.

Tuesday, December 13, 2011

Move On!!

Rasanya senang mendapatkan dirimu kembali.
Mendapatkan tujuan baru, mendapatkan kepercayaan diri lagi, jadi seseoang yang lebih baik lagi. Hidup untuk hari ini dan esok. Dan memiliki keyakinan sendiri.

Seperti memotong rambut. Rambut yang dipotong g akan bisa disambung lagi (kecuali extension), tapi dia hanya akan bisa tumbuh. Jadi masa lalu g akan pernah bisa kembali lagi, seingin apapun kita. Yang bisa kita lakukan adalah move on, melihat ke depan.
Mungkin ada yang salah di masa lalu, cuma cukup sampai saat itu sj, kita harus berani memutuskannya sampai mana. Mengakhirinya, memotongnya.

Langkah langkah kecil kumulai dengan lebih tenang. Aku hanya tinggal memilih jalan mana yang kuinginkan, dan jika itu menjadi nyata, syukurku tak terkira pada Nya.
Tapi jika tidak, Dia hanya menunggu, seberapa jauh keinginan kita untuk mencapainya. Dan kamu akan takjub melihat hasil akhirnya, bahwa sebenarnya Dia merengkuh mimpi-mimpimu.

Hanya itu.

Pengalaman Interview

Well, saya mencoba mengetuk pintu-pintu itu lagi. Setelah lama tak melakukan ketukan-ketukan karena terlena dalam zona nyaman, akhirnya saya merasa buntu, kreativitas dan potensi saya seakan g keluar. Dan saya rasa, saya harus meninggalkan zona nyaman ini.

Iseng-iseng mencoba apply reporter di MNC TV suatu siang, dan sorenya, saya di telfon untuk test tulis. Still can't believe my luck, alhamdulillah..
Dan mulailah tes tulisnya, udah lama bgt g psikotes. Ternyata tesnya agak sedikit berbeda dengan IQ test ketika SD, SMP, atau SMA. Ini lebih analisis sifat, minat, bakat, dan juga intelegensia. Dan dua minggu kemudian, di telelpon lagi, katanya saya lolos tes tulis. Alhamdulillah lagi :)

Instruksi selanjutnya adalah: Wawancara!
Well, buta banget sebenernya. Ud lama g update berita, cm tau sekilas2 aja. Terus saya jg jarang bgt nonton MNC TV, g tau apa2 tentang anak perusahannya itu. Tapi lucu bgt proses wawancaranya, ketemu banyak temen baru yg baik-baik. Sepertinya menyenangkan belajar bersama mereka, serasa kuliah lagi pastinya.
Soal wawncara, saya berusaha menjadi diri saya sendiri. Ceria, asertif, jujur, terbuka. Dan yaah, kalo g keterima yg penting saya udah usaha.

Dan akhirnya, sehari setelah wawancara HRD, saya dipanggil lagi untuk wawancara dengan Pemred..
Yang ini beda tekanannya. Well, sangat kritis lahh, g bisa dikedipin, hahhaa..
Serius banget lah pokoknya.

Sekarang tinggal tunggu proses seleksi ini. Siap-siap deh tunggu telepon masuk :D

arti bertemu

Kita g pernah tau untuk apa kita bertemu saat ini. Mungkin disaat kita sama-sama sudah lelah dengan cinta. Dan memohon padaNya untuk bertemu seseorang yang terakhir.

Kita g pernah tau, untuk apa kita bertemu. Apa artinya aku untuk kamu. Apa artinya kamu untuk aku. Yang penting, aku ada untuk kamu. Kamu ada untukku.

Aku g tau kenapa dan mengapa bisa seperti saat ini. Aku bisa saja salah dengan pilihanku, tapi aku tetap punya kesempatan untuk benar. Mungkin itu yg bisa kupercaya. Bukan karena kamu, tapi karena diriku sendiri.

Bismillahirrohman nirrohim, ini mungkin tak akan mudah.
Aku ingin tau untuk apa kita bertemu :)

Desember 2011