Entah kenapa saya seringkali dijadikan tempat bercerita masalah pribadi oleh sahabat dan teman-teman saya. Dari mulai masalah pekerjaan, rumah tangga, cinta, keluarga dll. Dan, yaa.. yang paling sering adalah tema percintaan. Berkaca pada hubungan yang saya bina sendiri untuk menjadi perbandingan sering saya lakukan. Tapi bukan berarti hubungan saya juga tanpa cela. Kadang saya sendiri pun mengalami kegalauan-kegalauan dalam hubungan kami. Tapi, kami berhasil melaluinya dengan baik.
Hubungan laki laki dan perempuan memang agak unik. Banyak faktor yang membuat berbeda antara satu hubungan dengan hubungan yang lain. Tapi kadang memiliki pola berulang yang sama. Bagaimana kita menyikapi suatu masalah dengan dewasa juga dilatarbelakangi oleh pola asuh orang tua, pengalaman menghadapi konflik, keimanan, kesabaran, dan rasa syukur. Suatu hubungan yang sehat harus dari kedua belah pihak, tidak bisa pihak wanitanya saja yang berkorban terlalu banyak sedangkan laki-laki tidak melakukan apapun. Begitupula sebaiknya. Jika hal itu terjadi, jangan harap hubungan akan berjalan lancar.
Banyak faktor yang membuat hubungan dapat bertahan lama, menurut saya diantaranya adalah:
1. Kesamaan pandangan
Pandangan disini dalam artian luas, visi misi dalam berhubungan. Seringkali persepsi tentang cinta, rumah tangga, pekerjaan terlalu ideal seperti tertulis di buku-buku, sinetron, film Hollywood dll. Hal itu yang membuat kerangka berfikir kita terlalu dimanjakan oleh stereotipe itu. Padahal, dalam hubungan jangka panjang, akan banyak hal yang terjadi yang akan menghancurkan harapan indah tentang hubungan idealis tadi. Kesamaan visi misi itu lah yang akan membuat kita bertahan, karena tujuan kita sama.
Sebaiknya bicarakan keinginan pribadi mengenai masa depan apa yang kira-kira dihadapi bersama. Jika memang bisa di kompromikan itu lebih baik. Tapi jika tidak, jangan merasa terpaksa melakukan hal itu. Jika merasa terpaksa, lebih baik jangan dilanjutkan karena akan menyakitkan suatu saat nanti.
Kongkretnya begini, sebagai seorang Biolog, yang berjiwa bebas dan menyukai petualangan, idealnya saya ingin pekerjaan yang menantang, penuh kebebasan, hidup di alam, dll. Tapi calon suami saya tidak setuju dengan pilihan saya, karena kita menginginkan kestabilan dalam berhubungan dan berumah tangga nantinya. Dan itu tidak bisa dicapai jika saya bekerja terlalu jauh dalam ritme yang seperti itu. Nah, karena kita sama-sama menginginkan hubungan jangka panjang yang baik, maka saya menyamakan visi saya bersama dia. Karena pengertian yang diberikan, maka saya pun tidak terpaksa dalam menjalani hidup saya. Tujuan kami sudah sama dan saya juga berupaya untuk melakukan hal yang terbaik. Get it?
2. Komunikasi yang baik
Bahasa perempuan dan laki-laki tentu saja berbeda. Banyak joke-joke yang menyindir bagaimana laki-laki seringkali salah persepsi mengenai keinginan perempuan. Tapi menurut saya, ada bahasa universal yang bisa dilakukan agar masing-masing saling mengerti. Pada dasarnya tidak ada satu manusiapun yang mau disalahkan walaupun dia tau dia salah. Jika disalahkan, kecenderungan manusia akan defensif membela dirinya. Lebih baik utarakan keinginan dengan jujur dan baik. Ciptakan situasi komunikasi yang positif, sering ucapkan tolong dan terima kasih. Hargai setiap hal yang dilakukan pasangan. Mulai dari diri sendiri untuk menjadi pendengar yang baik. Contohkan
pasangan kita bagaimana memulai komunikasi yang baik dan sehat. Maka komunikasi yang baik akan tercipta dengan sendirinya.
3. Jujur dan Percaya
Banyak pasangan yang memilih berbohong pada pasangannya agar menghindari konflik. Ya mungkin itu tadi, karena kurangnya komunikasi. Dalam kepala ada ketakutan-ketakutan jika kejujuran yang diutarakan akan menyakiti yang lain. Tapi jujur adalah fondasi dari sebuah kepercayaan pada pasangan. Katakan suatu hal yang memang berat dengan jujur. Mulailah terbuka dari hal-hal kecil seperti perasaan, kegiatan sehari-hari, keluarga, kebiasaan, ketidaksukaan atas sesuatu, dan keuangan. Hubungan yang dimulai dari kebohongan tidak akan bertahan lama.
4. Setia dan komitmen
Berbuah dari kejujuran tentang perasaan akan menghasilkan kepercayaan yang besar kepada pasangan. Akhirnya hal tersebut dapat meningkatkan loyalitas pasangan terhadap kita dan kita terhadap pasangan. Hubungan laki-laki dan perempuan sangat rapuh. Jika kesetiaan telah dikhianati, hati akan sulit menerima kembali dan tidak akan pernah sama lagi. Jadi selagi hal itu bisa dicegah, bisa diperbaiki, cobalah berfikir ulang untuk menghianati komitmen bersama pasangan. Apalagi dalam ikatan pernikahan, akan ada banyak hati yang tersakiti jika berpisah karena hal ini.
5. Toleran
Mulailah memahami kebiasaannya, memahami dirinya, dan terima dirinya apa adanya. Jika sedikit saja kesalahan kecil sudah membuat konflik, betapa hal itu sangat tidak dewasa. Kita tidak berpasangan dengan malaikat yang selalu sempurna. Dengan memperbesar toleransi kita terhadap pasangan, kita akan lebih mudah menerima kekurangannya. Lagipula, siapasih diri kita? Apa kita cukup sempurna sebagai pasangan? Ada baiknya kita instrospeksi diri.
6. Kompromi
Dalam menghadapai konflik seringkali keegoisan muncul dalam menghadapinya. Cobalah untuk mencari jalan tengah dengan berkompromi. Seperti contoh kongkret yang sudah saya ceritakan diatas, saya dan pasangan saya berhasil berkompromi dengan baik. Walaupun hal itu awalnya tidak mudah dilakukan, tapi jika dibiasakan berdiskusi dengan sehat maka hubungan pun akan lancar.
7. Saling membantu dan mendukung
Sebuah hubungan pada hakikatnya adalah sebuah kerjasama tim. Bukan lagi aku atau kamu, tapi kita. Bukan lagi kepentingan kamu atau aku, tapi kepentingan kita. Dukunglah kegiatan yang dilakukan pasangan selama itu positif. Terus motivasi untuk bisa berkembang bersama. Bantu sebisanya. Kadang wanita hanya butuh didengar keluh kesahnya dan lelaki harus dipercaya kalau dia bisa melakukannya. Jika orang terdekat yaitu pasangan kita tidak mau mendengar atau tidak percaya, apapun yang dilakukan akan salah. Dan akibatnya konflik pun bermunculan dengan subur.
8. Menghargai
Apa yang membuat laki-laki dihargai? Apa yang membuat perempuan dihargai? Yaitu jika mereka berdua menjalankan kewajiban-kewajiban mereka sebagai pasangan. Pada hidup berumah tangga, laki-laki menjalankan kewajibannya sebagai suami dengan mencari nafkah yang baik untuk anak istrinya, akhirnya istrinya akan menghargai dengan memberikan kebutuhan yang diinginkan suaminya. Begitupun sebaliknya. Jangan menuntut hak jika kita tidak melaksanakan kewajiban apapun.
9. Selalu memperbaiki diri
Manusia tidaklah luput dari kesalahan. Oleh sebab itu, instrospeksi diri sangat diperlukan, selalu perbaiki diri ke arah yang lebih baik. Lihat diri sendiri, temukan apa yang salah dalam diri sendiri. Lalu perbaiki. Jika diri sendiri sudah baik, makan pasangan pun akan melihat perubahan yang terjadi pada diri kita, dan tidak menutup kemungkinan hatinya akan terketuk untuk dapat memperbaiki diri juga.
10. Tumbuh dan berkembang bersama
Berkaitan dengan dukungan dan saling membantu, hubungan yang sehat itu seharusnya menjadikan pribadi-pribadinya individu yang lebih baik, karena senantiasa saling mengingatkan dan menghargai. Dukungan yang diperoleh dari kedua belah pihak dapat mendatangkan energi positif dalam melakukan kegiatan, baik pekerjaan, maupun pendidikan. Pernah dengar kan pepatah yang mengatakan, 'Dibalik pria sukses pasti ada wanita hebat dibelakangnya' Ya, karena wanita lah yang mendukung laki-laki agar dapat lebih berkembang.
11. Romantisme
Hangatnya hubungan juga dihidupkan dengan adanya romantisme. Buatlah kejutan-kejutan kecil untuk pasangan. Usahakan buat dirinya bahagia, maka dia pun akan melakukan hal yang sama. Hilangkanlah kejenuhan dalam hubungan yang anda rasakan dengan melakukan hal-hal baru dalam bidang apapun. Ingat, ada alasan anda bersama pasangan, yaitu cinta.
12. Tulus dan Tidak berharap apapun
Berharap kepada manusia memang akan menyakitkan. Kita tidak hidup dalam dongeng yang setelah menikah 'they will live happily ever after' pada kenyataannya kehidupan setelah menikah jauh dari hal itu. Kekecewaan-kekecewaan pada pasangan seringkali datang. Tapi ingat, dia lah yang kita pilih sebagai pendamping hidup kita. Maka, menyesal pun tidak ada gunanya. Penyesalan malah akan memperburuk keadaan. Lebih baik, jalani hidup dengan sebaik-baiknya. Berharap dan berdoa pada Allah agar memiliki hubungan yang baik, berikan kasih sayang secara tulus. Dan jangan mengharapkan apapun. Jika toh pasangan membalas, anggap saja itu sebagai bonus.
***
Well, saya sendiri memiliki ketakutan terhadap kehidupan setelah menikah. Kata-kata hidup bersama SELAMANYA agaknya memiliki efek tersendiri bagi saya. Selamanya berarti, sampai salah satu dari kita mati. Akan banyak hal yang terjadi mungkin di masa yang akan datang. Tapi bukan berarti saya takut untuk menikah. Anggap saja itu suatu petualangan baru yang akan saya lalui, tapi kali ini saya tidak sendiri, saya bersama pasangan, orang yang saya pilih.
Semoga catatan kecil saya bermanfaat...
Salam :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment